Kondisi kurang tidur secara berulang pada anak-anak telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan atensi, kecemasan berlebihan, serta kecenderungan mengalami obesitas dan hipertensi ketika mereka dewasa kelak.
Oleh sebab itu, menjaga kualitas tidur bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan merupakan kebutuhan biologis yang mendasar.
Baca Juga:
Cek Pola Tidur Anda! Ini Pemicu Tersembunyi Serangan Jantung dan Stroke
Gangguan Ringan yang Sering Dianggap Remeh Tapi Berdampak Nyata
Kualitas tidur anak-anak seringkali dipengaruhi oleh hal-hal yang tampaknya ringan dan mudah diabaikan, padahal efeknya bisa signifikan.
Anak bisa terbangun di malam hari karena paparan cahaya dari gawai yang digunakan sebelum tidur, pencahayaan kamar yang terlalu terang, suhu kamar yang tidak sesuai, atau bahkan hal sekecil gangguan dari gigitan nyamuk.
Baca Juga:
Simak, Ini Bahaya Kebablasan Tidur Siang hingga Berjam-Jam
“Meski terlihat sepele, gangguan kecil ini bisa mengganggu fase deep sleep. Hal ini tentunya berdampak pada produksi hormon pertumbuhan dan konsolidasi memori yang terjadi saat tidur,” ucap dr. Yuni.
National Sleep Foundation, sebuah organisasi rujukan di bidang kesehatan tidur, juga mengingatkan bahwa gangguan tidur akibat faktor eksternal bisa menyebabkan berbagai dampak, seperti munculnya perilaku bermasalah, kesulitan belajar, turunnya imunitas tubuh, hingga terganggunya keseimbangan emosi anak.
Strategi Praktis untuk Membantu Anak Tidur Nyenyak