6. Obat inkontinensia (antikolinergik)
Alasan diresepkan: Digunakan untuk mengatasi kandung kemih terlalu aktif dan inkontinensia mendesak.
Contoh: darifenacin (Enablex), oxybutynin (Ditropan XL), solifenacin (Vesicare), tolterodine (Detrol), trospium (Sanctura).
Bagaimana mempengaruhi memori: Antikolinergik memblokir asetilkolin yang berperan dalam fungsi memori sehingga meningkatkan risiko demensia bahkan setelah obat dihentikan serta dapat menimbulkan efek samping lain seperti konstipasi, pusing, kecemasan, dan halusinasi.
Baca Juga:
Jangan Anggap Remeh! Kekurangan Nutrisi Ini Bisa Picu Gejala Pikun
7. Antihistamin generasi pertama
Alasan diresepkan: Untuk meredakan gejala alergi, flu, mabuk perjalanan, mual, dan insomnia.
Contoh: brompheniramine (Dimetane), chlorpheniramine (Chlor-Trimeton), clemastine (Tavist), diphenhydramine (Benadryl), promethazine (Phenergan), hydroxyzine (Vistaril).
Bagaimana mempengaruhi memori: Obat ini menghambat asetilkolin di otak dan mempengaruhi pusat memori serta pembelajaran sehingga menurunkan fungsi kognitif.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.