WahanaNews.co | Sikap AR kini berubah drastis lantaran sering memegang kepala dan menjadi lebih tempramental.
AR, bocah berusia lima tahun yang diduga menjadi korban cabul Rian Antoni (40), mengalami trauma berat.
Baca Juga:
Guru Jadi Tersangka Cabul Bocah SD di Nias Utara tapi Tak Ditahan dan Masih Aktif Mengajar, Ini Alasan Polisi
"Anak saya sekarang sering memegang kepalanya. Pasca kejadian itu, dia sering ngamuk," kata ibu korban, Novita, saat ditemui di kediamannya di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, (26/5/2023) dilansir dari VIVA.
Novi mengatakan, sejak peristiwa bejat itu terjadi, mental sang anak menjadi keras kepala.
"Anak saya sekarang sering marah-marah. Semua yang dia minta harus dituruti. Padahal dulu tidak seperti itu," jelas Novi.
Baca Juga:
Polda NTT Serahkan Berkas Perempuan F Kasus Eks Kapolres Ngada ke Kejati
Menurut Novi, ada dampak dari sumpah pocong yang dilakukan pelaku Rian. Ia merasa keluarganya kini dikucilkan masyarakat sekitar.
Namun, dia mengaku bersyukur terhadap penegak hukum yang bertindak adil hingga menetapkan terduga pelaku sebagai tersangka dan kini telah ditahan.
"Kami dikucilkan masyarakat di sini, seolah-olah kami memiftnah orang. Padahal demi Allah, lillahita'ala, kami tidak ada sedikitpun memfitnah orang. Kami hanya minta keadilan, demi anak kami yang menjadi korban," jelas Novi.