WAHANANEWS.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mohammad Choirul Anam, mengungkap bahwa Peltu Lubis pernah mencoba menyuap Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, setelah mendapat teguran terkait praktik judi sabung ayam.
Menurut Anam, suap tersebut bertujuan agar AKP Lusiyanto berhenti mengusut bisnis judi sabung ayam yang diduga dikelola oleh Peltu Lubis bersama rekannya, Kopka Basarsyah.
Baca Juga:
Kompolnas Ungkap Jejak Pedofil Eks Kapolres Ngada yang Dilakukan Sejak Lama
"Pak Kapolsek ini sudah berulang kali mengingatkan Peltu Lubis untuk menghentikan aktivitas sabung ayam, tapi tetap saja berlangsung. Sampai akhirnya mereka mencoba menyuap, tapi dengan tegas ditolak oleh Pak Lusiyanto," ujar Anam, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (24/3/2025).
Namun, Anam mengakui bahwa pihaknya awalnya ragu terhadap klaim bahwa AKP Lusiyanto benar-benar menolak sogokan tersebut. Untuk memastikan, ia melakukan pengecekan langsung ke rumah almarhum.
"Dulu kami sempat tidak percaya. Tapi setelah kami cek, rumahnya sangat sederhana, jauh berbeda dari rumah-rumah milik pihak-pihak terkait lainnya. Itu meyakinkan kami bahwa beliau memang tidak menerima uang dari Peltu Lubis," jelasnya.
Baca Juga:
Kompolnas Awasi Sidang Etik Mantan Kapolres Ngada
Anam juga menyayangkan adanya upaya penggiringan opini yang menuduh AKP Lusiyanto serta dua korban penembakan lainnya, Aipda (Anumerta) Petrus Aprianto dan Briptu (Anumerta) M. Ghalib Surya Ganta, menerima uang dari bisnis sabung ayam.
"Itu yang membuat kami miris. Janganlah mengaburkan fakta dengan isu yang tak berdasar. Ini menyangkut tiga anggota kepolisian yang kehilangan nyawa," tegasnya.
Bantahan dari Istri AKP Lusiyanto