Saat itu penganiayaan terjadi hingga mulut Petrus berdarah
sebelum dibawa ke rumah B lagi.
Karena takut, Joni Seuk dan istrinya menyusul untuk melihat
kondisi anak mereka. Saat tiba di rumah B, mereka melihat anaknya sudah tidak
berdaya diduga akibat penganiayaan.
Baca Juga:
Kapuspen TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka Perundungan Anak SMA di Surabaya
Ibu korban, Ati Seuk Hanas menuturkan, tak tega melihat
kondisi anaknya namun tak berani untuk membela, mereka memilih pulang.
Tengah malam, Petrus diantar pulang AOK namun dalam kondisi
telanjang.
Menurutnya saat itu Petrus diantar pulang karena sudah
mengaku mengambil HP lantaran tidak tahan dianiaya.
Baca Juga:
Skandal Judi Online: 4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi, Danpuspom Beri Peringatan Keras
"Anak kami terpaksa mengaku bahwa dia yang ambil
handphone, karena sudah tidak tahan dengan penganiayaan itu. Sampai di rumah
anak kami bingung mau ambil handphone dimana karena bukan dia yang ambil,"
ujar Aty.
Keadaan ini menambah amarah AOK, sehingga anak mereka
kembali dianiaya hingga tak berdaya lalu dibawa lagi ke rumah B.
Sabtu pagi sekitar pukul 09:00 Wita pagi baru anak mereka
dibawa pulang ke rumah oleh dua orang kerabat AOK. Tiba di rumah anak mereka
langsung pingsan sehingga langsung dilarikan ke RSUD Baa, untuk mendapatkan
pertolongan medis.