Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antarkementerian dan lembaga agar sistem ini berkelanjutan dan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menambahkan bahwa integrasi data kesehatan ke dalam aplikasi akan memungkinkan tindakan pencegahan lebih cepat terhadap penyakit menular yang mungkin masuk ke Indonesia.
Baca Juga:
ADEXCO 2025: Indonesia Tampilkan Kemandirian Produk dan Teknologi Penanggulangan Bencana
“Melalui All Indonesia, respons segera bisa dilakukan di pintu masuk negara sebelum penyakit menyebar lebih luas,” tegasnya.
Sebelum resmi diberlakukan secara nasional, sistem ini telah melalui fase uji coba sejak Juli 2025 di tiga bandara internasional: Soekarno-Hatta Jakarta, Juanda Surabaya, dan Ngurah Rai Bali.
Kini, penerapannya diperluas ke seluruh titik kedatangan internasional di Indonesia.
Baca Juga:
Realisasi Program Makan Bergizi Gratis Tembus Rp13,2 Triliun, BGN Ungkap Proyeksi 2026
Pemerintah optimistis bahwa implementasi aplikasi ini akan memperkuat kualitas layanan publik, menjaga ketahanan kesehatan nasional, serta mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, investasi, dan perdagangan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.