WahanaNews.co | Sejumlah
kajian dilakukan terkait potensi tsunami imbas gempa megathrust di selatan Jawa
yang berdampak hingga Jakarta. Riset dan kajian itu diapresiasi BMKG.
Baca Juga:
BMKG Beri Peringatan ke Sejumlah Wilayah, La Nina Mulai Menggeliat
Pada dasarnya, kata Koordinator Mitigasi Gempabumi dan
Tsunami BMKG, Dr Daryono, setiap hasil riset potensi bencana dengan skenario
terburuk untuk tujuan membangun kesiapsiagaan masyarakat.
"Riset semacam itu diperlukan sebagai acuan langkah
mitigasi tsunami, jadi perlu dibuat model yang paling pahit agar kita lebih
siap dan tangguh, meskipun kapan terjadinya tidak ada yang tahu dan bisa jadi
jika terjadi belum tentu mencapai skenario terburuknya," ujar Daryono, Minggu
(22/8).
Namun Daryono mengimbau masyarakat agar tidak panik, karena
kajian ini dibuat bukan untuk membuat masyarakat resah, tetapi untuk menyiapkan
strategi mitigasi yang tepat dan efektif guna mengurangi risiko bencana yang
mungkin terjadi.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Gempa Megathrust
Sebelum membahas pemodelan tsunami akibat gempa megathrust
yang berdampak hingga Jakarta, kiranya perlu kita mengetahui sejarah tsunami
yang pernah melanda pantai Jakarta akibat erupsi katastropik Gunung Krakatau di
Selat Sunda pada 27 Agustus 1883.