WahanaNews.co | Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong pemerintah Indonesia untuk terus meningkatkan kerja sama bilateral dengan Korea Selatan (Korsel) terkait pembangunan Ibu Kota Baru Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dan Program Presidensi Indonesia dalam G20.
Dia menjelaskan nilai perdagangan Indonesia dengan Korsel di tahun 2021 sebesar 18,47 miliar dolar AS dan nilai ekspor Indonesia ke Korsel sebesar 8,98 miliar dolar AS, sementara nilai impor Indonesia dari Korsel 9,42 miliar.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
“Diharapkan pada tahun 2022 nilai perdagangan antara Indonesia dan Korsel bisa terus meningkat, apalagi saat ini Indonesia telah memberikan kemudahan perizinan berinvestasi melalui Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja," kata Bambang Soesatyo atau Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, dilansir dari Antara.
Hal itu dikatakannya usai bertemu Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto dan para staff Kedutaan di Kediaman Duta Besar RI di Seoul, Korea Selatan, Jumat.
Bamsoet juga mendorong peningkatan kerjasama dibidang multi-industri, khususnya pengembangan mobil listrik di Indonesia. Dia menjelaskan, kerja sama yang bisa dilakukan antara lain penelitian bersama di bidang pasar kendaraan Micro EV, produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia serta penyediaan infrastruktur “charging station”.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
"Saat ini Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) telah ditunjuk pemerintah untuk menjadi produsen mobil listrik di Indonesia. Ditandai dengan diproduksinya mobil listrik Hyundai IONIQ 5 di Cikarang, Jawa Barat,” ujarnya.
Dia mengatakan, pabrik Hyundai diarahkan untuk membentuk suatu ekosistem industri mobil listrik dari hulu sampai ke hilir terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Dia mendorong kedepannya agar pabrik Hyundai Indonesia dapat segera memproduksi baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Dia menyampaikan, kerja sama penting lainnya yang perlu ditingkatkan terkait dengan transformasi digital dan keuangan digital.
“Di bidang ini, Korsel memiliki keunggulan dan pengalaman dalam mengakselerasi penerapannya pada industri manufaktur. Seperti 5G, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), serta data terbuka atau open data,” katanya.
Hal itu menurut dia sesuai dengan tiga prioritas presidensi Indonesia dalam G20, yaitu arsitektur kesehatan dunia, transisi energi dan transformasi digital.
Bamsoet berharap pemerintah Korsel memberikan dukungan penuh dan menyukseskan aganda-agenda G20 di tahun 2022 dengan membangun kemitraan yang kuat di tiga prioritas program presidensi Indonesia tersebut. [qnt]