WahanaNews.co | Dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan CEO Air Products & Chemicals Seifi Ghasemi di Hotel Ritz Carlton, Washington DC, Kamis (12/5/2022).
Pada pertemuan itu, Presiden Jokowi membicarakan pentingnya tindak lanjut perusahaan AS tersebut yang sebelumnya menandatangani nota kesepahaman (MoU) investasi batu bara dan turunannya di Indonesia senilai USD15 miliar sekitar Rp219,5 triliun. (Kurs: Rp14.400).
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Saya menyambut baik penandatanganan MoU di Dibua, November 2021 yang lalu. Sebagai implementasi rencana tersebut pada 24 Januari lalu, saya telah lakukan groundbreaking industri hilirisasi coal to DME di Bukit Asam. Saya berharap rencana investasi tersebut dapat segera ditindaklanjuti," ujar Presiden Jokowi.
Adapun Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadia turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut.
Dia menyebut Air Products telah merealisasikan tahap pertama investasi mereka sebesar USD7 miliar atau sekitar Rp102,4 triliun.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
"Adalah project DME, metanol di Balongan, dan mau membangun juga metanol di Cepu, sisanya kita akan bikin hidrogen yang akan dibangun di Indonesia dengan memanfaatkan bendungan-bendungan yang dimiliki negara," katanya.
Dia menjelaskan kalau berdasar hasil diskusi Presiden Jokowi bersama CEO Air Products terdapat rencana pembangunan industri dari hulu ke hilir di bidang petrokimia.
"Sekarang tugasnya adalah pemerintah Indonesia harus segera mengeksekusi. Karena uangnya sudah ada, project-nya sudah ada. Saya pikir pertemuan hari ini dengan Bapak Presiden dengan Pak Seifi ini menunjukkan bahwa investasi di Indonesia tidak hanya dikuasai suatu negara tertentu, melainkan sudah merata," bebernya.
Tak hanya Bahlil, ada juga Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang mendampingi Presiden Jokowi.
Diketahui, Air Products & Chemicals merupakan perusahaan pengolahan gas dan kimia asal AS yang berdiri sejak 1940 dan pada 4 November 2021 telah menandatangani MoU menggandeng BUMN dan perusahaan nasional untuk empat proyek, yakni:
1. Proyek batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) bersama PT Indira Energy Tbk
2. Proyek gas alam menjadi amonia biru dengan PT Butonas Petrochemical Indonesia
3. Proyek batu bara menjadi DME dengan PT Batulicin Enam Sembilan
4. Proyek gasifikasi batu bara untuk produksi metanol dengan PT Bukti Asam
Di mana untuk salah satu realisasi investasi itu telah diawali dengan prosesi peletakan batu pertama proyek hilirisasi batu bara menjadi DME pada pada 24 Januari 2022 lalu di Muara Enim, Sumatera Selatan. [rsy]