WahanaNews.co | PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) resmi mengakhiri hak kelolanya
di Blok Rokan pada Minggu (8/8/2021), pukul 23.59 WIB.
Proses pengalihkelolaan Blok Rokan dari tangan CPI kepada pihak PT
Pertamina (Persero) itu pun ditandai dengan penggantian plang, tepat pada Senin
(9/8/2021) dini hari, pukul 00.01 WIB.
Baca Juga:
Pertamina Komitmen Jaga Ketahanan Energi Nasional
Presiden Direktur CPI, Albert
Simanjuntak, berpamitan dan mengucapkan terima kasih.
"Ini semua karena dukungan dari
pemerintah Indonesia. Kami, atas nama Chevron, mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya kepada kami,"
ujar Albert, dalam ceremonial alih kelola Blok Rokan, Senin (9/8/2021) dini hari.
Albert menjelaskan, selama 97 tahun Chevron berkiprah di Indonesia, sudah banyak yang dilakukan perusahaan, salah
satunya adalah menemukan dan kemudian mengelola lapangan migas yang punya
kontribusi produksi cukup besar di Indonesia selama ini.
Baca Juga:
Rakyat Harus Tahu, Inilah 4 Aset yang Berhasil Direbut Jokowi dari Asing
"Terimakasih atas dukungan dan
kesempatan bagi kami untuk mendukung masyarakat dan negara Indonesia selama
hampir satu abad ini," ujar Albert.
Chevron sudah terhitung 97 tahun
mengelola Blok Rokan di Riau tersebut.
Dengan kontrak Cost Recovery, Chevron menjadikan Blok Rokan sebagai salah satu
lapangan dengan produksi terbesar di Indonesia.
Kontrak hak kelola Chevron resmi
berakhir di Ahad (8/8/2021) pukul 23.59.
Selanjutnya, selama 20 tahun mendatang, Blok Rokan akan dikelola resmi oleh PT Pertamina
(Persero) dengan skema kontrak Gross
Split.
Blok Rokan sendiri ditemukan pada
1927.
Blok Rokan merupakan salah satu
lapangan penyumbang produksi yang besar di Indonesia.
Bahkan, Blok Rokan sempat mencapai
puncak produksinya sebesar 1 juta barel per hari pada 1973.
Sedangkan hingga semester pertama
tahun ini, Blok Rokan masih merupakan lapangan migas yang memproduksi cukup
besar.
Tercatat, produksi Blok Rokan mencapai 160.646 barel per hari.
Untuk bisa menekan laju penurunan produksi
alami (natural decline), PT Pertamina (Persero) perlu melakukan banyak pekerjaan rumah.
Namun, upaya yang paling digetolkan
Pertamina adalah EOR dan juga giat melakukan pengeboran sumur-sumur yang sudah ada.
Berakhirnya kontrak Chevron diputuskan
oleh Pemerintah sejak 2018.
Sejak 2018, Chevron
mulai melakukan transisi alih kelola kepada Pertamina.
Berbagai upaya dilakukan kedua
perusahaan bersama SKK Migas untuk bisa menjaga produksi Blok Rokan. [qnt]