Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
sebenarnya memiliki rumah sakit indukan yang bernama rumah sakit online.
Di sini, terdapat
data-data yang menghubungkan semua rumah sakit, mulai
dari data kamar hingga alat-alat kesehatan.
Baca Juga:
Ketum IDI: Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
Rumah sakit online ini juga dihubungkan ke sistem rawat
inap (siranap).
Dari sini bisa terlihat jumlah tempat
tidur yang kosong.
"Tapi permasalahannya banyak rumah
sakit yang belum meng-update datanya, dan ini yang menyebabkan tidak bisa menjawab kebutuhan
masyarakat, jadi seolah lamban dan tidak berfungsi," jelasnya.
Baca Juga:
Kemenkes Sebut 8.362 Faskes di Indonesia Terkoneksi ke Aplikasi SATUSEHAT
Untuk menjawab solusi ini, dirinya menyarankan, pertama, harus ada komitmen dari rumah
sakit untuk menggunakan layanan digital dalam dan harus dijadikan tujuan
utamanya.
"Karena rumah sakit memiliki owner yang berbeda, ada yang dimiliki
pemerintah dan swasta. Biasanya, rumah sakit yang dimiliki pemerintah
sudah harus terhubung dengan digitalisasi, agar
masyarakat bisa melihat informasi hanya dari satu pintu. Adapun untuk rumah
sakit swasta, mereka sudah banyak yang memanfaatkan
pelayanan secara digital," tutur Lia.
Kedua, memiliki anggaran yang pasti.