WahanaNews.co | Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghentikan ekspor batu bara untuk sementara mendapat dukungan penuh dari Wakil Ketua Komisi VII Fraksi PAN, Eddy Soeparno.
Menurut Eddy, kepentingan nasional harus didahulukan. Ia pun meminta agar pihak yang masih sembunyi-sembunyi melakukan ekspor disanksi tegas.
Baca Juga:
5 Juragan Batu Bara RI, Juaranya Punya Harta Rp 378 T
"Mendukung larangan sementara ekspor batu bara, karena kita wajib mendahulukan kepentingan nasional agar pasokan listrik tersedia," kata Eddy saat dihubungi, Rabu (5/1/2022).
Eddy meminta agar pemerintah memberikan sanksi kepada pihak yang tidak memenuhi kewajiban pemenuhan batu bara untuk kepentingan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO).
Selain itu, dia juga meminta adanya sanksi tegas bagi pihak yang masih berani melakukan ekspor batu bara di tengah larangan Jokowi.
Baca Juga:
Harga Pasar Ekspor Tinggi, Puluhan Perusahaan Ogah Pasok Batu Bara ke PLN
"Beri sanksi tegas kepada mereka yang tidak memenuhi DMO atau masih sembunyi-sembunyi melakukan ekspor," ucapnya.
Sekjen PAN ini menyebut momen larangan ekspor batu bara harusnya menjadi pemicu melakukan diversifikasi energi dari fosil ke energi lainnya. Sehingga, kata dia, tidak ada lagi ketergantungan terhadap energi fosil.
"Momentum ini harus menjadi katalisator untuk melakukan diversifikasi sumber energi dari fosil ke energi terbarukan dan energi transisi (gas), agar tidak ada ketergantungan kepada energi fosil, sehingga cita-cita kemandirian energi nasional bisa terealisir," ujarnya.