WAHANANEWS.CO - KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan belum pernah menerima surat fisik apa pun terkait Risalah Rapat Harian Syuriah PBNU yang meminta dirinya mundur dari jabatan Ketua Umum PBNU sehingga menurutnya dokumen yang beredar tidak memenuhi standar resmi organisasi pada Minggu (23/11/2025) dini hari.
“Saya belum menerima secara fisik surat apa pun dari Syuriah, sampai sekarang secara fisik belum menerima,” kata Gus Yahya di Surabaya pada Minggu (23/11/2025) dini hari.
Baca Juga:
Usulkan Akademisi Pro-Israel di UI, Gus Yahya Minta Maaf
Gus Yahya menilai surat yang beredar di publik tidak sesuai standar karena dokumen resmi PBNU seharusnya menggunakan tanda tangan digital, sementara yang beredar justru menggunakan tanda tangan manual pada Minggu (23/11/2025).
“Adapun yang disebut sebagai risalah yang beredar di media sosial itu juga tidak memenuhi standar resmi dari dokumen organisasi karena kalau dokumen resmi itu tanda tangannya digital sehingga benar-benar bisa dipertanggungjawabkan kapan tanda tangannya, oleh siapa, dan seterusnya, itu bisa dipertanggungjawabkan kalau tanda tangan digital,” jelasnya pada Minggu (23/11/2025).
Ia menambahkan bahwa tanda tangan manual sangat mudah dipalsukan pada era sekarang sehingga ia meminta agar seluruh pihak menunggu kejelasan lebih lanjut pada Minggu (23/11/2025).
Baca Juga:
Di Tengah Demo Besar DPR, Sri Mulyani Temui Jokowi di Istana
“Kalau tanda tangan manual itu bisa saja, sekarang kan zaman begini gampang sekali membuat tanda tangan scan, maka kita lihat nanti, nah,” ujarnya.
Sebelumnya, risalah Rapat Harian Syuriah PBNU beredar luas berisi keputusan Rais Aam dan Wakil Rais Aam PBNU yang meminta Gus Yahya mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PBNU pada Sabtu (22/11/2025).
Rapat tersebut digelar pada Kamis (20/11/2025) di Hotel Aston City Jakarta dihadiri 37 dari 53 pengurus harian Syuriah PBNU dan risalahnya ditandatangani oleh pimpinan rapat sekaligus Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar pada Kamis (20/11/2025).