“Selama dua hari pelaksanaan IGDX 2025, sudah tercatat sekitar 1.600 pertemuan bisnis (one-on-one meeting) antara pengembang lokal dan investor global. Dari sinilah banyak kerja sama dan kesepakatan potensial muncul,” jelasnya.
Dari data AGI, sejak program IGDX dimulai pada tahun 2019 hingga 2025, nilai total potensi kerja sama yang terbentuk mencapai sekitar USD 73 juta.
Baca Juga:
Kemendag Dorong Pelaku Industri Gim Indonesia Ekspansi ke Pasar Global
Angka ini menggambarkan peningkatan signifikan dalam kontribusi sektor gim terhadap ekonomi kreatif nasional.
“Kalau dilihat dari perjalanannya, 2024 menjadi tahun dengan capaian terbesar dalam bisnis matching. Tahun 2025 ini datanya masih dikumpulkan, tapi potensinya bisa lebih besar karena antusiasme peserta dan jumlah pertemuan meningkat pesat,” ujar Shafiq.
Ia menambahkan, kemajuan industri gim di Indonesia tidak terlepas dari kolaborasi erat antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri.
Baca Juga:
Paviliun Indonesia di Gamescom 2025, Sepuluh Studio Gim Terbaik Tanah Air Unjuk Gigi di Panggung Dunia
Sinergi ini memperkuat fondasi ekosistem digital sekaligus menciptakan peluang baru bagi talenta muda.
“Yang terpenting sekarang adalah dorongan berkelanjutan dari para pemangku kepentingan. Dengan dukungan regulasi, pendanaan, dan kemitraan yang kuat, industri gim kita akan semakin matang dan mampu menjadi kekuatan besar di pasar global,” tandas Ketua AGI tersebut.
Dengan dukungan acara seperti IGDX dan meningkatnya jumlah talenta kreatif di Tanah Air, industri gim Indonesia dinilai siap memasuki fase baru: tidak hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai pencipta tren dan inovasi di kancah internasional.