Setelah Indonesia merdeka dan pemerintah membentuk Tentara Keamanan Rakyat, Nasution menjabat sebagai kepala staf komandemen TKR I/Jawa Barat dengan pangkat kolonel.
Setelah menduduki beberapa jabatan, Nasution diangkat sebagai kepala staf angkatan darat (KSAD) pada 10 Desember 1949.
Baca Juga:
Sejarah Panser Ferret Legendaris di Tubuh Militer Indonesia
Nasution sempat dinonaktifkan dari jabatannya imbas konflik antara Angkatan Darat dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) karena DPR dianggap terlalu jauh mencampuri masalah internal Angkatan Darat.
Puncaknya, pada 17 Oktober 1952, Nasution bersama perwira militer dan puluhan ribu demonstran menggelar unjuk rasa di depan Istana Merdeka.
Tank, meriam, dan persenjataan artileri bahkan dihadapkan ke Istana Merdeka.
Baca Juga:
Mengenal Airbus A400M, Pesawat Angkut Militer yang Bakal Dimiliki Indonesia
Namun, ini bukan untuk melakukan perlawanan, tetapi mereka hanya meminta parlemen dibubarkan dan konflik dalam tubuh militer segera diakhiri.
Meski begitu, Presiden Soekarno menilai tindakan ini merupakan makar karena menggunakan peralatan militer.
Pada 7 November 1955, Nasution kembali dilantik menjadi KSAD.