Target pembangunan SPPG secara keseluruhan mencapai 25.421 dapur dengan mekanisme pendaftaran melalui portal Mitra.
"Nanti akan ada 6.000 SPPG terpencil yang untuk daerah-daerah di luar aglomerasi dengan mekanisme berbeda, karena yang ini harus daftar lewat portal Mitra, sementara SPPG terpencil nanti daftarnya melalui Satgas yang ada di Pemda," papar Dadan.
Baca Juga:
Sepulang dari AS, Prabowo Siap Kumpulkan Mitra Dapur MBG untuk Arahan Khusus
Sebelumnya, isu 5.000 dapur MBG fiktif dilontarkan anggota Komisi IX DPR Nurhadi dalam rapat kerja dengan BGN pada Senin (15/9/2025).
Nurhadi mengungkap adanya dugaan ribuan titik dapur yang tidak beroperasi di lapangan karena ulah oknum yang memanfaatkan sistem pendaftaran di BGN.
“Jadi ada oknum yang tahu sistem BGN, tahu dia cara daftarnya seperti apa dan pakai yayasannya dia. Setelah oknum ini mengunci titiknya ternyata dia nggak bangun-bangun dapurnya, dan saat menuju 45 hari dijual-lah titik itu dengan ditawarkan ke investor,” kata Nurhadi dalam rapat yang disiarkan melalui kanal Komisi IX DPR RI pada Jumat (19/9/2025).
Baca Juga:
Realisasi Program Makan Bergizi Gratis Tembus Rp13,2 Triliun, BGN Ungkap Proyeksi 2026
Ia menekankan bahwa temuan tersebut tidak boleh dipandang remeh karena menyangkut anggaran jumbo bernilai triliunan rupiah dan berkaitan dengan hak anak-anak Indonesia atas gizi layak.
“Ribuan titik dapur yang mangkrak bukan sekadar soal teknis, melainkan menyangkut hak anak-anak Indonesia untuk mendapatkan asupan gizi yang layak sesuai mandat program," ujarnya.
Nurhadi menilai lemahnya mekanisme verifikasi dan pengawasan sejak awal menjadi pintu masuk masalah ini.