Namun semuanya masih dalam batas-batas plafon anggaran yang disusun.
"Saya enggak tahu, Sekjenlah yang tahu. Itu semuanya masih dalam batas-batas plafon anggaran yang kami susun, pasti itu. Kita tidak mungkin menyelenggarakan suatu kegiatan yang tidak tersedia anggaranya atau melebihi dari plafon anggaran yang disediakan untuk kegiatan ini," tegasnya.
Baca Juga:
Didominasi Penegak Hukum, MAKI: Pimpinan Baru KPK Tak Mewakili Masyarakat dan Perempuan
Kegiatan rapat kerja ini, lanjut Alexander Marwata, sudah direncanakan dari awal.
Sehingga kegiatan rapat kerja ini bukan untuk mengejar serapan anggaran menjelang akhir tahun.
"Bukan untuk mengejar serapan anggaran akhir tahun, seolah-olah dananya masih sisa untuk apa ini, itu mengada-ada. Kalau seperti itu jelas tidak tepat, lebih baik kami gunakan untuk kegiatan yang lebih efektif misalnya mendukung pencegahan ataupun pemberantasan," jelasnya.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
Alexander Marwata mengungkapkan, dengan teknologi informasi saat ini memang bisa saja rapat kerja dilakukan tanpa tatap muka.
Metode tersebut juga sudah dilakukan oleh KPK.
"Kita kadang-kadang juga harus menarik diri atau istilahnya retret. Ini salah satu yang kami buat program itu hari ini, kami kumpulkan semua pejabat struktural tujuannya untuk membangun kebersamaan, untuk menyatukan persepsi, visi kita bersama ke depan, apa yang harus kita lakukan. Kita ingin menyatukan antara pimpinan dan pejabat struktural," tegasnya.