Lebih lanjut, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa proses distribusi diprioritaskan untuk wilayah 3T terluar, terdepan, dan tertinggal yang sebagian di antaranya berada di kawasan pegunungan dengan akses terbatas.
Ia menegaskan bahwa kualitas pendidikan tidak boleh timpang antarwilayah. “Semua sekolah harus mendapat kesempatan yang sama,” ujar Prabowo.
Baca Juga:
Keracunan MBG Disorot, Prabowo: Saya di Rumah Saja Bisa Salah Makan
Presiden juga memastikan bahwa pemerintah telah menyiapkan perluasan program pada 2026.
Rencana tersebut mencakup penambahan tiga panel digital di setiap sekolah, atau sekitar satu juta unit baru yang akan didistribusikan secara nasional.
“Kalau ragu, tidak akan ada kemajuan. Kita canangkan, kita kejar, dan kita capai,” tegasnya.
Baca Juga:
Maruarar Sirait Apresiasi Dukungan Pemerintah Pusat untuk Percepatan KUR Perumahan
Sebagai bagian dari penguatan ekosistem pembelajaran digital, Presiden memerintahkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk membangun studio pengajaran terpusat di Jakarta.
Studio ini nantinya akan menyiarkan materi pembelajaran berkualitas ke seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga membuka akses modul pembelajaran digital secara gratis bagi siswa dan orang tua agar proses belajar bisa dilakukan dengan mudah dari rumah.