“Anak yang berprestasi, ibu yang berdaya, dan keluarga yang berkualitas harus menjadi tujuan kita bersama. Saya berharap acara ini dapat menjadi langkah awal menuju kolaborasi lintas sektor yang lebih erat, dengan target meningkatkan kesadaran dan solusi konkret untuk tantangan sosial yang dihadapi perempuan dan anak di Indonesia. Kolaborasi tidak bisa dilakukan hanya sekali, dibutuhkan pertemuan rutin untuk mengubah pola pikir dan mencapai target yang jelas. Saya yakin, jika kita bekerja sama, dalam 3 hingga 5 tahun kita bisa melihat perubahan signifikan dalam membangun bangsa yang lebih baik,” pungkas Wamen PPPA.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati yang turut hadir juga menegaskan pentingnya kolaborasi dalam memajukan budaya dan ekonomi kreatif Indonesia.
Baca Juga:
Kemen PPPA Dorong Peran Strategis Perempuan Menuju Indonesia Emas 2045
“Saya mengapresiasi upaya komunitas seperti Taman Inspirasi Sastra Indonesia yang berhasil mengumpulkan pecinta, pelaku, dan pengamat budaya. Kolaborasi semacam ini menjadi sarana penting untuk memperkuat identitas budaya bangsa. Perlunya Indonesia mengembangkan seni dan budaya sebagai bagian dari pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics), agar seni tidak tertinggal dalam pembangunan bangsa,” ujar Rahayu Saraswati.
Ia menjelaskan negara-negara seperti Korea Selatan telah membuktikan bahwa budaya bisa menjadi soft power untuk menguatkan posisi bangsa di kancah internasional.
Mereka memanfaatkan budaya melalui ekonomi kreatif seperti K-Pop dan drama Korea. Indonesia juga memiliki potensi besar melalui identitas budaya lokal yang dapat dikembangkan menjadi kekuatan ekonomi kreatif.
Baca Juga:
Kemen PPPA Dorong Kolaborasi Lintas Pihak Ciptakan Lingkungan Inklusif bagi Kelompok Rentan
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun budaya literasi yang lebih baik di Jakarta.
“Buku Antologi Puisi ini sejalan dengan upaya Dinas Perpustakaan dalam meningkatkan literasi masyarakat dan mendukung pemberdayaan perempuan, khususnya ibu, melalui akses informasi dan pendidikan. Kegiatan seperti ini dapat menjadi inspirasi untuk terus memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat literasi dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap Syaefuloh Hidayat.
Ia berharap karya ini tidak hanya menjadi bacaan inspiratif, tetapi juga memperkaya hasanah sastra dan literasi bangsa. Insya Allah, dengan semangat dan kerja sama, kita dapat mewujudkan Jakarta yang lebih maju di masa depan,” ujar Syaefuloh Hidayat.