Ada tiga penyakit utama yang bisa dilihat dari seseorang yang memiliki hubungan yang buruk dengan media digital.
Pertama, perilaku oversharing, terlihat dari perputaran informasi yang terjadi dengan sangat intens dan berlebihan meski tidak sesuai konteks.
Baca Juga:
Prediksi Elon Musk dan Zuckerberg Hp Segera Punah, Ini Penggantinya
Mulai dari membagikan apa yang dikonsumsi melalui status dan story, bercerita tentang apa yang dilakukan dari waktu ke waktu, hingga ragam perasaan dan emosi yang bersifat privasi.
Meski perilaku sharing atau berbagi melalui media digital tidak melulu berkonotasi negatif, hal itu sering kali diartikan sebagai suatu tantangan, alih-alih sebagai sebuah peluang yang bisa difungsikan dengan baik.
Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa perilaku oversharing sama seperti penggunaan barang tertentu yang bisa memicu kecanduan atau efek adiktif sehingga butuh terapi tertentu untuk mengembalikan penggunanya ke kondisi semula.
Baca Juga:
Antisipasi Bullying di Sekolah, Bupati Cianjur Larang Siswa SD dan SMP Bawa Hp
Kedua, social comparison atau menjadikan kehidupan orang lain sebagai indikator untuk evaluasi pencapaian pribadi.
Fenomena ini sebenarnya sudah dikemukakan oleh Festinger sejak tahun 1954.
Ironisnya, ketika dunia dilipat dalam sebuah kehidupan hiper-realitas, social comparison menjadi isu yang semakin santer diperbincangkan.