Oleh JANNUS TH SIAHAAN
Baca Juga:
Sidang Sengketa Pilpres, Tim Ganjar Siapkan Kesimpulan Yakin Menang di MK
JIKA berpatokan pada hasil survei elektabilitas calon presiden setahun terakhir, Ganjar Pranowo adalah kader PDIP satu-satunya yang bercokol di peringkat tiga besar.
Bahkan beberapa kali, Ganjar berada di peringkat teratas mengalahkan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Raihan elektabilitas versi lembaga-lembaga survei tersebut tentu menjadi modalitas politik penting bagi Ganjar saat bernegosiasi dengan Megawati Soekarnoputri dan PDIP.
Baca Juga:
Gibran Ngaku Ingin Bertemu, Ini Respons Anies dan Ganjar
Sikap Megawati yang sangat bijak dan hati-hati terhadap Ganjar, selain faktor popularitas yang dimiliki Ganjar, adalah juga bukti kematangan politik beliau yang layak diacungi jempol, baik sebagai pemegang tampuk kekuasaan tertinggi di dalam PDIP maupun sebagai tokoh bangsa kelas satu.
Megawati nampaknya sangat menyadari perkembangan politik yang dialami Ganjar dalam beberapa waktu belakangan, yang membuatnya tidak serta-merta memaksakan Puan Maharani sebagai Capres PDIP di ruang publik nasional.
Di sisi lain, terkesan ada "framing" keterbelahan politik antara Ganjar dan Puan tersebut, sehingga banyak pihak akhirnya mencoba memberi penilaian bahwa ada potensi kemunculan dua King Maker di dalam PDIP.