Dan menurut hemat saya, Ganjar Pranowo memahami secara arif dan bijak kedewasaan dan kebijaksanaan politik yang diperlihatkan Megawati tersebut.
Terbukti Ganjar tidak berkelit layaknya politisi kelas recehan saat ditanya sikapnya terkait hak prerogatif Megawati sebagai Ketua Umum DPP PDIP. Dengan gamblang Ganjar mengatakan bahwa beliau ikut arahan Megawati.
Baca Juga:
Ganjar Pranowo Hadiri Sidang PHPU Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi
Sebagaimana layaknya seorang Ganjar yang santun dan elok dalam bertutur selama ini, Ganjar berjuang menunjukkan kepada Megawati bahwa dirinya sangat "party man" sampai detik ini, berusaha mendamaikan secara arif kepentingan besar partai dengan aspirasi-aspirasi pendukungnya yang terkadang agak berseberangan dengan aspirasi organisasional partai.
Tentu Ganjar memahami betapa sangat signifikannya peran partai dalam mengantarkannya ke posisi hari ini, yang boleh jadi berbanding lurus dengan perjuangan pribadinya menuju arah yang sudah ia duduki hari ini.
Dua kesadaran ini, saya kira, cukup menentukan dalam penentuan sikap Ganjar hingga hari ini.
Baca Juga:
Sidang Sengketa Pilpres, Tim Ganjar Siapkan Kesimpulan Yakin Menang di MK
Karena itu, bagaimana pun, opsi politik terbaik untuk Ganjar sampai hari ini adalah maju bersama PDIP, dengan dukungan resmi dari Megawati secara kepartaian dan dorongan penuh dari Jokowi.
Toh pada ujungnya, kemenangan Ganjar akan menjadi kemenangan PDIP, layaknya kemenangan Jokowi adalah juga kemenangan PDIP di satu sisi dan keberhasilan Megawati sebagai King Maker di sisi lain.
Artinya, jika pada kalkulasi final nanti pencalonan Ganjar ternyata jauh lebih masuk akal ketimbang pencalonan Puan, atau pencalonan Ganjar sebagai calon presiden jauh lebih baik ketimbang menawarkan Puan sebagai calon wakil presiden ke partai lain, PDIP dan Megawati tentu akan memilih yang lebih baik dan lebih masuk akal.