Paling sering, anak terpaksa bekerja ketika keluarga menghadapi tantangan keuangan atau ketidakpastian, baik itu karena kemiskinan, orangtua yang mendadak sakit, maupun pencari nafkah utama kehilangan pekerjaan.
Baca Juga:
Banyak Mendapat Penolakan, UU Tapera Digugat ke MK
Pekerjaan Rumah Besar
Konsekuensi dari anak yang bekerja sangat mencengangkan.
Pekerjaan anak dapat mengakibatkan kerusakan fisik dan mental yang ekstrem bahkan kematian.
Baca Juga:
Mimpi Indonesia Emas 2045 Terancam: 40 Juta Penduduk Terjebak Gaji Rendah
Ini bentuk dari praktik perbudakan dan eksploitasi seksual serta ekonomi.
Di hampir setiap kasus, keputusan untuk bekerja membuat anak berhenti bersekolah dan kehilangan hak atas pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar, membatasi hak-hak dasar dan mengancam masa depan mereka.
Berbagai upaya telah dilakukan di seluruh pelosok negara untuk menghentikan praktik pekerja anak, sayangnya sampai saat ini pekerja anak masih dan terus ada bahkan dapat kita temui di lingkungan sekitar kita.