Tuduhan itu pun dianggap sebagai ”tudingan yang keji” oleh Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman.
Dalam wawancara media, pernah saya katakan mereka yang menjual isu PKI hanya mencari panggung politik menuju kontestasi Pemilu 2024.
Baca Juga:
Megawati Akui Luka Hati Usai Pemilu 2024
Sekarang, saya sadar, pandangan itu kurang lengkap.
Ini bukan soal pribadi GN yang mungkin tengah menari di pasar demi mencari pendukung --apalagi tak punya lapak sendiri (partai).
Akan tetapi, bermain dengan narasi panas seperti isu PKI, sesungguhnya melampaui urusan pemilu.
Baca Juga:
Alur Kasus Pemecatan Tia Rahmania hingga Gugatan Dikabulkan PN Jakpus
Mereka yang diam-diam menolak Pancasila atau merindukan berdirinya negara atas dasar Kitab Suci, termasuk yang ingin menghidupkan kembali rezim otoriter Orde Baru, melihat wacana ini sebagai bentuk dukungan implisit.
Tahun 2020, berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting, 14 persen masyarakat percaya adanya kebangkitan kembali PKI dan 22 persen sebaliknya.
Namun, dari segmen yang percaya, rata-rata 79 persen menganggap kebangkitan PKI sebagai ancaman.