Muatan kata ”tanah air” tidak ditafsirkan secara dangkal, melulu konteks patriotisme heroik melawan penjajahan kolonial.
Tanah air sebenarnya juga merujuk pada alam dan bumi Indonesia yang begitu luas, indah, permai, dan kaya.
Baca Juga:
BMKG Kalsel Intensifkan Edukasi Masyarakat Terkait Peningkatan Suhu Signifikan Lima Dekade Terakhir
Inilah yang juga mesti dijaga, dipelihara, dan dilestarikan dengan semangat patriotisme sebagai warisan gemilang nusa dan hadiah terindah dari Sang Pencipta.
Indonesia sebenarnya harus menjadi satu negara, garda depan yang melakukan gebrakan pembaruan ekologis secara getol.
Varian agama, filosofi lokal, dan aksi heroik para aktivis dan pencinta lingkungan hidup di Indonesia sesungguhnya mengajak penduduk Indonesia untuk mencintai alam ciptaan sebagai bentuk syukur atas anugerah Sang Ilahi.
Baca Juga:
Buka Indonesia International Sustainability Forum 2024, Presiden Jokowi Sampaikan Strategi Penanganan Perubahan Iklim
Semoga, penantian kita bersama akan zaman ekologis kian terbuka lebar di tanah air Indonesia.
Semoga pula semakin banyak insan bangsa yang berhabitus ekologis.
Sic fiat! (Agustian Ganda Putra Sihombing, Anggota Justice, Peace, and Integrity of Creation atau JPIC Kapusin Medan - Divisi Lingkungan Hidup, Biarawan Ordo Kapusin Medan)-dhn