WahanaNews.co | Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, sejauh ini hanya PDIP yang setuju jika pemilu kembali ke sistem proporsional tertutup atau mencoblos partai.
Menurutnya, lanjut Hasto, partainya tetap memiliki prinsip dalam berpolitik.
Baca Juga:
Kasus DJKA Kemenhub, KPK Panggil Hasto Kristiyanto Jadi Saksi
Ungkapan Hasto tersebut, sekaligus menanggapi kepada delapan fraksi di DPR yang menyatakan sikap menolak pemilu kembali ke sistem mencoblos partai.
"Kami ini taat konstitusi, tapi bagi PDIP kami berpolitik dengan suatu prinsip, dengan suatu keyakinan bahwa berdasarkan konstitusi, peserta pemilu adalah parpol," kata dia di kantor pusat DPP PDIP, Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Hasto mengaku ingin menguatkan kaderisasi di internal partai lewat sistem proporsional tertutup.
Baca Juga:
Soal Pencalonan Anies-Sohibul Maju di Pilgub Jakarta, Hasto PDIP Angkat Bicara
Dia menilai sistem proporsional terbuka yang selama ini ditetapkan telah memicu banyak dampak negatif. Mulai dari ongkos pemilu yang mahal, menekan manipulasi, dan kerja-kerja penyelenggara KPU yang melelahkan.
"Jadi ada penghematan, sistem menjadi lebih sederhana dan kemudian kemungkinan terjadinya manipulasi menjadi kurang," ucap Hasto.
Hasto menilai sistem proporsional tertutup dalam pemilu juga memungkinkan persaingan dilakukan secara sehat. Sebab, semua unsur masyarakat bisa ikut bersaing berdasarkan keahlian mereka dan bukan hanya berdasar popularitas.