Peristiwa itu berbuntut pada aksi massa yang merusak Kantor Polsek Kayangan, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, pada Jumat (21/3/2025).
Diketahui, Nurhadi termasuk dalam tim yang ditugaskan menyelidiki peran oknum polisi dalam kasus tersebut.
Baca Juga:
Diplomat Kemlu Ditemukan Tak Bernyawa dengan Wajah Terlakban, Ada Sidik Jari di TKP
Setelah kejadian itu, Kapolsek Kayangan Iptu Dwi Maulana Kurnia Amin dicopot dari jabatannya dan diperiksa.
“Anak saya sempat bercerita, dia ditugaskan untuk menangani kasus kematian warga KLU yang meninggal bunuh diri itu,” ucap Sukarmidi.
Menurutnya, tak ada tanda-tanda mencurigakan dari Nurhadi, mengingat tugasnya di Propam memang untuk menangani pelanggaran anggota. Meski demikian, ia sempat menitipkan pesan waspada.
Baca Juga:
Di Balik Kematian Brigadir Nurhadi: Siapa Sebenarnya Perempuan Bernama Misri?
“Saya ingatkan dia, Nak hati-hati, dari orang yang suka dan benci sama kita, lebih banyak orang yang benci,” ujarnya.
Tiga hari sebelum kematian, keluarga melihat perubahan perilaku Nurhadi. Ia menerima telepon lebih sering, keluar malam, dan pulang larut.
Puncaknya, ia pamit hendak menjemput tamu ke Gili Trawangan, yang ternyata menjadi kepergian terakhirnya.