WahanaNews.co | Beberapa waktu lalu, dokter forensik pertama yang melakukan autopsi jenazah Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sempat menjadi bahan perbincangan publik.
Sang dokter kala itu diduga telah salah atau merekayasa hasil autopsi Brigadir J.
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
Pasalnya, hasil autopsi kala itu meninggalkan banyak kejanggalan, hingga akhirnya jenazah Brigadir J diautopsi ulang dan hingga kini hasilnya masih belum diumumkan.
Kala itu, tak hanya warganet, mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji juga pernah menyoroti dokter forensik pertama yang melakukan autopsi jenazah Brigadir J.
Susno pun menyoroti hasil autopsi pertama yang dilakukan di RS Polri Kramat Jati dan menyatakan penyebab kematian Brigadir J dikarenakan luka tembak.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
Namun kemudian pihak keluarga menemukan kejanggalan banyaknya luka-luka selain luka tembak yang ada pada jenazah Brigadir J.
Susno pun mendesak Polri untuk memeriksa dokter forensik yang pertama kali melakukan autopsi pada jenazah Brigadir J.
Pasalnya, Susno curiga bahwa dokter forensik tersebut bekerja di bawah tekanan.