WahanaNews.co | Sedang berada di India untuk menghadiri G20, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tidak bisa memenuhi panggilan KPK yang dijadwalkan hari ini, Jumat (16/6/2023), sehingga batal menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Adapun pemanggilan tersebut terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Baca Juga:
Soal OTT Capim KPK Johanis Tanak dan Benny Mamoto Beda Pandangan
KPK lalu menentukan jadwal pemanggilan ulang terhadap kader Partai NasDem itu pada Senin (19/6/2023).
Partai NasDem buka suara terkait Syahrul Yasin Limpo yang tidak memenuhi panggilan KPK.
Melansir Tribunnews, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai NasDem, Dedy Ramanta, menyebut Syahrul Yasin Limpo tak memenuhi panggilan KPK lantaran sedang menghadiri acara kenegaraan.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Dedy pun memastikan Syahrul Yasin Limpo tidak menghindar terhadap panggilan KPK.
"Menteri Pertanian juga tidak pergi atau tidak menghindar kan, hanya meminta waktu untuk penundaan karena berkaitan dengan jadwal acara kenegaraan," ujarnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.
Menurutnya, Partai NasDem menganggap pemanggilan terhadap Syahrul Yasin Limpo merupakan hal yang biasa.
"Karena namanya juga dugaan, dipanggil, semua warga negara juga bisa dipanggil oleh penegak hukum," kata dia.
Namun, ia menyebut, NasDem tentu prihatin apabila Syahrul Yasin Limpo terlibat dalam kasus dugaan korupsi tersebut.
"Tapi kami optimis bahwa apa yang terjadi sekarang dalam hal ini Partai NasDem menduga enggak ada problem yang serius kok," ungkap Dedy.
Partai NasDem juga merespons soal Syahrul Yasin Limpo yang diisukan terlibat dalam kasus dugaan korupsi.
Dedy Ramanta berharap kasus tersebut tidak menjadi margin of teror.
Ia menegaskan hal itu agar pemilihan umum (Pemilu) 2024 tidak terkesan teror.
"Jadi kalau survei tadi kan margin of error, kami berharap dalam Pemilu 2024 tidak ada margin of teror," katanya, Jumat.
Menurutny, Mentan Syahrul Yasin Limpo tidak memiliki masalah dalam jabatannya dan bekerja bersih.
"Oh iya (yakin bersih). Kami menganggap Pak Syahrul Yasin Limpo bekerja dengan baik," ungkapnya, mengutip Tribunnews.
Dedy juga meyakini Syahrul Yasin Limpo memiliki reputasi selama menjabat sebagai Mentan.
"Punya reputasi yang baik karena kita pilih beliau punya reputasi, itu," imbuhnya.
Tanggapan Syahrul Yasin Limpo
Di sisi lain, Syahrul Yasin Limpo menyebut bahwa dugaan korupsi di Kementerian Pertanian bermuatan politik.
Namun, Mentan mengaku akan menghadapi semua persoalan tersebut.
"Sekalipun banyak pendapat seperti itu, namun dengan kerendahan hati, sebagai warga negara biasa saya akan menjalani seluruh aral-rintang ini," ungkapnya.
Syahrul pun meminta semua pihak menghormati proses hukum di KPK yang saat ini berjalan di tahap penyelidikan.
"Hal itu berarti penyelidik mencari peristiwa yang diduga tindak pidana."
"Saya mengajak, mari kita hormati proses yang berjalan di KPK tersebut dan tidak mengambil kesimpulan yang mendahului proses hukum dan informasi resmi dari KPK," papar dia.
Diketahui, penyelidikan dugaan korupsi di Kementan bersumber dari laporan masyarakat.
KPK lalu menindaklanjuti pada proses penegakan hukum, dan mengingatkan Syahrul Yasin Limpo untuk kooperatif memenuhi panggilan tim penyelidik.
Apa Kata Jokowi?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, dirinya sudah sering mengingatkan para menteri agar berhati-hati dalam mengelola uang negara.
“Kan bolak balik saya sampaikan hati-hati kelola keuangan negara."
"Karena yang kita kelola di setiap kementerian gede banget, harus diawasi, harus dicek sekecil apapun uang itu,” ungkapnya, Kamis (15/6/2023), dilansir Wartakotalive.com.
Jokowi pun enggan mengomentari apakah benar Syahrul Yasin Limpo sudah menjadi tersangka atau belum.
Sebab, kata Jokowi, hal itu merupakan ranah penegak hukum.
“Lah itu urusan, kalau urusan penegak hukum tanyakan ke penegak hukum,” ujarnya. [eta]