Ketiga, Ganjar harus mampu menciptakan
momentum politik, seperti yang dilakukan Jokowi pada awal 2013 lalu.
"Ganjar harus mampu menjelaskan
kepada masyarakat akar rumput di level nasional tentang justifikasi mengapa
dirinya layak, perlu, dan relevan untuk dipilih
menggantikan Jokowi di 2024 mendatang," ujarnya.
Baca Juga:
Ganjar Pranowo Hadiri Sidang PHPU Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi
Tapi, jika
tidak, Khoirul menambahkan, Ganjar akan menjadi Capres 2024 potensial yang
gugur sebelum ikut dalam kompetisi.
"Jika tiga hal itu tidak mampu
dilakukan Ganjar, maka ia berpotensi masuk daftar nama-nama besar
yang selama proses jelang kompetisi terlanjur layu sebelum berkembang,"
pungkas Khoirul.
Baca Juga:
Sidang Sengketa Pilpres, Tim Ganjar Siapkan Kesimpulan Yakin Menang di MK
Tak Diundang Rapat Konsolidasi
Sebelumnya, hubungan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dengan PDIP dikabarkan memanas.
Pemicunya, karena Ganjar tidak
diundang dalam rapat konsolidasi internal PDIP yang dipimpin Ketua DPP, Puan Maharani.
Rapat koordinasi itu dilaksanakan pada
Sabtu (22/5/2021) di Kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Panti Marhaen Semarang.