Habiburokhman mempertanyakan mengapa Ganjar khawatir dengan Gibran. Dia meminta Ganjar untuk santai, sebab yang akan menentukan kemenangan adalah rakyat.
"Kenapa Pak Ganjar seolah khawatir jika Mas Gibran maju sebagai cawapresnya Pak Prabowo? Baiknya beliau santai saja, kan yang akan menilai adalah rakyat. Seorang negarawan selalu memahami semua persoalan secara substansi," ujarnya.
Baca Juga:
PTUN Menangkan Anwar Usman, Waka Komisi III DPR RI: Putusan MKMK Cacat Hukum
Habiburokhman juga menyentuh keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MMK) yang mencabut jabatan paman Gibran, Anwar Usman, sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) karena melanggar etika yang berat.
Menurutnya, pelanggaran etika yang dilakukan oleh Anwar telah menjadi preseden yang terulang sejak MK dipimpin oleh Jimly Ashidiqie.
"Anwar Usman dikenai sanksi karena disebut melanggar prinsip konflik kepentingan dan adanya intervensi eksternal terhadap MK," katanya.
Baca Juga:
MKMK: PTUN Jakarta Tidak Berwenang Adili Putusan Pemberhentian Anwar Usman dari MK
Namun, lanjutnya, pengesampingan prinsip konflik kepentingan telah menjadi preseden berulang sejak kepemimpinan MK oleh Pak Jimly Ashidiqie. Fakta yang paling parah, kali ini tidak ada bukti sedikit pun tentang intervensi eksternal terhadap MK.
"Pendeknya, Anwar Usman dijatuhi hukuman tanpa adanya proses pembuktian kesalahan. Jadi kalau Pak Ganjar sebagai negarawan membaca tuntas putusan MKMK pastilah hatinya akan terusik melihat betapa tidak adilnya putusan MKMK tersebut," imbuhnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.