"Perjalanan dari Kota Sentani sampai ke Kampung Harapan lumayan jauh, sehingga kami berinisiatif menyiapkan air mineral bagi warga pengiring agar dapat menghilangkan dahaga karena cuaca Kabupaten Jayapura sangat panas," katanya di Sentani, Kamis.
Menurut Dantje, massa sempat berhenti di pintu masuk Kampung Harapan karena melihat bunga-bunga yang telah ditaburkan oleh mama-mama dari kampung tersebut.
Baca Juga:
Kerusuhan di Prancis Mulai Mereda Pasca Penembakan Seorang Remaja Arab
"Suasana haru sangat terasa di Kampung Harapan, karena masyarakat telah mempersiapkan prosesi penjemputan dengan menabur bunga di jalan raya dan berdiri di sepanjang jalan sambil menyiapkan air mineral," ujarnya.
Dia menjelaskan massa pengiring dengan tertib dan haru menduduki jalan raya tepatnya di depan Gedung Gereja GKI Filadelfia Kampung Harapan, karena seluruh masyarakat Sentani di kampung ini sudah menanti dengan nyanyian ratapan (hela-hili) sambil melambaikan bunga.
"Solidaritas yang sangat tinggi ditunjukkan oleh massa yang mengiring jenazah Bapak Lukas Enembe ketika memasuki wilayah Kampung Harapan," katanya lagi.
Baca Juga:
JK Ingatkan Jangan Sampai Peristiwa Kerusuhan 1998 Terulang Kembali
Sementara itu, Mama Magda seorang warga setempat menambahkan, dirinya menyiapkan air mineral bersama seluruh mama-mama di Kampung Harapan dan menanti kedatangan iringan jenazah Lukas Enembe.
"Kami ingin berikan penghormatan dengan adat budaya Suku Sentani, dan luar biasa diterima dengan sangat baik oleh massa dan kami melepaskan iring-iringan jenazah dengan nyanyian ratapan (hela-hili)," ujarnya lagi.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.