WahanaNews.co, Jakarta – David Tobing, seorang pengamat hukum dan Ketua Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) menyatakan Isu kontroversial seputar produk yang diduga mendukung agresi Israel telah memicu kebingungan dan kontroversi di masyarakat.
Media sosial dan beberapa media nasional turut memperkuat penyebaran isu ini, menyebabkan intimidasi dan persekusi terhadap pihak-pihak yang dianggap terkait dengan perusahaan atau produk yang terdaftar dalam daftar boikot.
Baca Juga:
Komunikasi Konsumen Indonesia Sabet BPKN Award Raksa Nugraha 2022
"Situasi saat ini menciptakan ketidakpastian hukum yang dapat merugikan bukan hanya produsen tetapi juga konsumen. Apalagi beredarnya hoaks di media sosial semakin tidak terkendali, dan ini dapat membawa dampak serius terhadap keberlanjutan industri swasta dan jutaan pekerjanya," ujarnya melalui pesan tertulis kepada WahanaNews.co Minggu (3/12/2023).
Kebingungan di masyarakat ini terjadi sejak munculnya Fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 Tahun 2023 terkait dukungan terhadap Palestina.
Meskipun memiliki tujuan yang mulia, implementasi fatwa ini dipersepsikan salah oleh masyarakat, seolah MUI membenarkan adanya aksi boikot terhadap sejumlah produk.
Baca Juga:
KKI Raih Penghargaan BPKN Award Raksa Nugraha 2022, Ini Harapan David Tobing
Padahal MUI sudah menyatakan bahwa pihaknya tak pernah mengeluarkan daftar produk yang beredar luas di sosial media dan sejumlah media nasional.
Lebih lanjut lagi, berdasarkan keterangan dari KH Ma’ruf Amin selaku Wakil Presiden Republik Indonesia mengingatkan bahwa jangan sampai gerakan boikot yang terjadi menjadi salah alamat yang dikhawatirkan dapat berdampak pada peningkatan pengangguran.
Kemudian selanjutnya berdasarkan keterangan Bapak Jusuf Kalla selaku Ketua Umum Palang Merah Indonesia sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia menjelaskan bahwa masyarakat dapat menikmati produk yang memiliki label halal.