“Kami sudah di-announce kerjanya seperti operator, tapi gak kebayang kerjanya. Hanya dikasih tahu kerja lapangan. Kami enggak tahu kalau di sana ada kendala apa, budaya kerjanya bagaimana,” kata Damayanti saat ditemui di kampusnya, Jumat, 22 Maret 2024.
Tak hanya soal pekerjaannya yang misteri, Damayanti juga tidak tahu sosok Direktur PT SHB Enik Ron Waldkönig yang gencar mengajak mahasiswa ikut program ini dengan iming-iming gaji besar dan pergi ke luar negeri.
Baca Juga:
Kasus TPPO Jerman, Guru Besar Universitas Jambi Dicecar 48 Pertanyaan
Saat memberikan sosialisasi lewat aplikasi Zoom Meeting, Enik pun tidak pernah menampilkan wajahnya.
Para peserta magang baru pertama kali melihat Enik setibanya di Bandara Frankfurt. Di bandara itu pula Enik langsung membagi-bagi mereka menjadi beberapa kelompok.
Tiap kelompok mahasiswa dibelikan tiket kereta api dengan tujuan yang berbeda untuk bertemu dengan agen penyalurnya masing-masing.
Baca Juga:
Bareskrim Polri Keluarkan DPO Terhadap 2 Tersangka TPPO Modus Magang ke Jerman
Tanpa pendampingan sama sekali, para mahasiswa hanya diberi alamat dan diminta berangkat sendiri.
“Kami bingung, meski dapat pembelajaran soal transportasi tapi itu visual saja, praktiknya enggak,” tuturnya.
Tak hanya oleh PT SHB, agen penyalur juga tidak mendampingi Damayanti dan teman-temannya bertemu dengan perusahaan pemberi kerja.