Lagi-lagi mahasiswa yang kebanyakan belum pernah ke luar negeri ini hanya diberi alamat dan diminta datang sendiri.
Pengetahuan yang terbatas soal kehidupan di Jerman, membuat Damayanti datang terlambat dari waktu yang dijanjikan oleh perusahaan pemberi kerja.
Baca Juga:
Kasus TPPO Jerman, Guru Besar Universitas Jambi Dicecar 48 Pertanyaan
Konsekuensinya ia harus kembali lagi besok. “Sempat nyasar-nyasar,” tuturnya.
Damayanti akhirnya resmi menjadi pekerja magang di salah satu perusahaan pengelola rest area. Mula-mula ia ditempatkan sebagai petugas kasir minimarket.
Kemampuan bahasa yang terbatas membuatnya sulit berkomunikasi dengan pelanggan dan mengenali produk yang dijual.
Baca Juga:
Bareskrim Polri Keluarkan DPO Terhadap 2 Tersangka TPPO Modus Magang ke Jerman
“Kerjaan saya sebulan pertama nangis dan menulis cara pengucapan nama produk-produk,” tuturnya.
Pada bulan kedua, perempuan 22 tahun ini dipindahkan ke bagian kitchen. Meski hobi memasak, Damayanti merasa jauh lebih tertekan.
Alhasil, ia hanya bertahan sekitar tiga pekan di bagian ini sebelum dikembalikan ke minimarket.