WahanaNews.co | Momen Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam melipat kertas saat konferensi pers (konpers) tentang perkembangan penyelidikan kasus baku tembak yang tewaskan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J menuai sorotan dan viral di media sosial.
Dalam video tersebut ada bagian yang ditutupi oleh Anam.
Baca Juga:
LBH Papua Minta Jokowi Desak Panglima Tindak Anggota TNI Siksa Anak di Yahukimo
Anam mengatakan bagian tersebut merupakan data-data nomor ponsel termasuk nomor keluarga. Dia menyebut ditutupnya bagian itu lantaran untuk menjaga privasi keluarga.
"Lembaran yang gede itu adalah lembaran jejaring komunikasi, yang itu diolah dari cell dump dari call data record (CDR) macam-macam yang salah satu penting di situ ada nomor-nomor. Nah, di titik itu lah kami memang tidak mau menyebar nomor-nomor itu karena misalnya di situ ada nomor keluarga," kata Anam kepada wartawan, Jumat (29/7/2022).
Anam mengatakan pihaknya harus melindungi privasi keluarga. Menurutnya, jika privasi itu tersebar, bukan hal yang baik untuk keluarga.
Baca Juga:
Rekomendasi Komnas HAM untuk Lingkungan TPS yang Lebih Sehat dan Aman
"Harus ada perlindungan bagi keluarga. Nah kalau nomor-nomor itu kita buka teman-teman foto dan sebagainya tersebar itu nggak baik untuk keluarga," katanya.
Selain itu, Anam mengatakan lembaran kertas itu juga saat ini sedang didalami oleh Komnas HAM. Menurutnya, selama ini Komnas HAM telah bersifat transparan.
"Yang lain adalah memang untuk kepentingan kami, bahwa kami harus mendalami itu semua, itu kan jejaring, nah itu utamanya. Kalau kami kepingin sembunyikan kayak viral, 'oh ini disembunyikan Komnas HAM' ngapain kami tunjukkan barangnya gitu," katanya.