WahanaNews.co | Director for Media and Democracy LP3ES, Wijayanto, mengungkapkan, demokrasi
di Indonesia mengalami kemunduran yang sangat serius.
Temuan-temuan itu dituangkannya dalam buku yang ditulis olehnya dan penulis lain berjudul Nestapa Demokrasi di Masa Pandemi.
Baca Juga:
Dalam Sesi Doa, MUI Harap Presiden Prabowo Bangun Demokrasi dan Berantas Korupsi
"Nah temuan kita adalah bahwa
demokrasi Indonesia mengalami kemunduran yang sangat serius," kata
Wijayanto, dalam diskusi secara daring, Senin (18/1/2021).
Wijayanto mengungkapkan, ada beberapa faktor yang membuat kemunduran demokrasi Indonesia.
Salah satunya adalah faktor struktural
semakin terkonsolidasinya oligarki. Konsolidasi itu jauh lebih besar saat ini.
Baca Juga:
KPU Labura Genjot Partisipasi Pemilih Pemula di Pilkada 2024
"Pada hari-hari ini telah
membajak kebijakan di masa pandemi sehingga kita melihat krisis komunikasi yang
buruk, di mana pemerintah ketika Corona mau
tiba seakan-akan kita abai mengatakan Indonesia kebal Corona,
karena doa qunut, ya karena banyak hal yang lain, lalu Corona tiba
dan pada saat itu juga pariwisata kita genjot dan kita tingkatkan,"
katanya.
Hal ini juga diperparah, kata
Wijayanto, dengan istilah new normal
yang hanya dilakukan demi ekonomi.
Padahal, menurutnya, pada waktu itu
curva kenaikan positif Covid-19 masih tinggi.