Tak hanya melalui cara daring, kelompok teroris juga mengumpulkan dana mereka melalui pendekatan tatap muka atau offline. Misalnya, mencari sumbangan atau donasi kepada kelompoknya ataupun masyarakat umum.
Ramadhan menjelaskan terdapat juga beberapa tindakan penjualan aset pribadi yang dilakukan oleh anggota kelompok ini. Langkah itu dilakukan untuk menjadi modal melaksanakan kegiatan tindak pidana terorisme.
Baca Juga:
Soal Teror Rumah Bappilu Gerindra Sulsel, Serma Arifuddin Adik Mentan Mangkir Panggilan Denpom
"Pada aspek ini cenderung digunakan untuk biaya hijrah pergi ke luar negeri baik ke Suriah maupun Philipina untuk bergabung dengan kelompok ISIS yang ada di sana," ucap dia.
Menurutnya kelompok teroris juga sempat melakukan perampokan untuk dapat menggalang dana. Mereka menyebut aksi itu sebagai Fa'i.
Misalnya, kata Ramadhan, aksi sempat dilakukan oleh kelompok Abu Roban pada 201 lalu di berbagai tempat seperti bank, kantor pos atau toko bangunan. Selain itu, toko emas juga kerap menjadi sasaran kelompok ini.
Baca Juga:
Usai Teror Rumah Ketua Gerindra Sulsel, Anggota TNI Diperiksa Denpom
"Kelompok MIT cenderung melakukan pencurian R2 (kendaraan roda dua) dan dijual yang uangnya dikirimkan ke Kelompok MIT yang berada di gunung," tandas Ramadhan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.