"Kemudian ada saksi yang memang ikut di dalam situ yang mengikuti sebelum terjadi pelumuran kotoran. Ada saksi yang disuruh untuk mengembil kotoran yang sudah disiapkan oleh NB di kamarnya. Sudah disiapkan," jelasnya.
Namun demikian, Andi mengatakan guna mendapatkan keterangan lebih lanjut. Pihaknya masih menunggu pengakuan dadi Napoleon, sebagaimana telah dijadwalkan pemeriksaan pada Selasa (21/9) besok.
Baca Juga:
Bawa Kabur Sepeda Motor, Karyawan BUMN ini Lebaran di Sel Polsek Bandar Pulau
"Besok kita jadwalkan (NB diperiksa).
Sebelumnya tersangka penistaan agama Muhammad Kece disebut tidak mengetahui kalau yang menganiayanya adalah seorang Perwira polisi berbintang dua sekaligus mantan Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter), Irjen Pol Napoleon Bonaparte.
"Ya dia tidak tahu kalau bapak itu (Napoleon Bonaparte) berpangkat. Dia engga kenal kan," kata Andi saat dihubungi, Senin (20/9).
Baca Juga:
Edar dan Nyabu di Rumah, Sepasang Kekasih Disedot Polisi ke Sel
Pasalnya, Andi mengatakan bahwa Muhammad Kece sendiri merupakan tahanan yang baru ditahan di Rutan Bareskrim. Sehingga dirinya belum sempat mengenal tahanan-tahanan lainnya.
"Dia kan orang baru di situ baru masuk. Dia engga kenal siapa-siapa disitu (sel tahanan)," ujarnya.
Terlebih ketika di Rutan Bareskrim, Andi mengatakan Muhammad Kece serta Napoleon ditempati di sel yang terpisah. Namun terkait bisa terjadi penganiayaan itu, Andi mengatakan pihaknya masih dalam proses penyelidikan.