Menurut Ketua Komnas HAM, perencanaan skenario itu dilakukan tepat setelah Kuat Ma’ruf dan Ferdy Sambo pulang dari Magelang.
Selain bersama Kuat Ma’ruf, Ferdy Sambo pun merancang skenario pembunuhan ini bersama ajudan seniornya, Brigadir RR.
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
Dari pukul 16.00 WIB, menurut Komnas HAM, Ferdy Sambo terlebih dulu ungkap soal insiden di Magelang yang menimpa istrinya, Putri Candrawathi.
Setelah itu, selama 1 jam Ferdy Sambo bersama Kuat Ma’ruf dan Brigadir RR merencanakan skenario pembunuhan Brigadir J.
Lalu, rencana itu pun dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022, sekira pukul 17.07 WIB.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
"Setelah itu, baru keluar dari rumah pribadi ke rumah dinas sekitar jam 17.07 WIB. Satu jam itulah mereka membicarakan apa yang terjadi di Magelang, bersama RR dan KM," ungkap Ahmad Taufan Damanik.
Ditegaskan Komnas HAM, fakta baru ini terungkap setelah memeriksa Ferdy Sambo dan beberapa tersangka.
"Itu yang sebenarnya terjadi. Tapi bukan dalam bentuk rekaman kejadian. Tapi 1 jam lebih itu didapatkan informasi bahwa mereka, secara detil apa yang dialami istrinya, kemudian merancang tindakan pembunuhan itu. Itu pengakuan FS dan yag lain-lain," paparnya.