Lalu, awal November kemarin presiden menyempatkan hadir di HUT Partai Perindo. Akan tetapi, beberapa hari setelahnya, kepala negara tak datang ke HUT Nasdem, bahkan tak memberi ucapan selamat sekalipun lewat video.
Tak lama setelah itu, viral video Jokowi tak membalas pelukan Surya Paloh saat keduanya hadir dalam acara puncak peringatan HUT ke-58 Partai Golkar, 21 Oktober 2022.
Baca Juga:
Kades Kohod Siap Bayar Denda Rp48 Miliar, Anggota DPR Heran: Dari Mana Uangnya?
"Setelah Nasdem mengusung Anies sebagai capres, Jokowi jelas-jelas menunjukkan gestur yang kurang nyaman dan sindiran-sindiran keras juga sering disampaikan di berbagai kesempatan," ujar Adi.
Dengan situasi tersebut, menurut Adi, wajar jika isu reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju baru-baru ini menyasar menteri-menteri Nasdem.
Perihal reshuffle sempat disinggung langsung oleh presiden. Sementara, PDI Perjuangan, partai penguasa yang menaungi Jokowi, bahkan terang-terangan menyatakan bahwa dua dari tiga menteri Nasdem harus dievaluasi.
Baca Juga:
Koalisi Permanen Prabowo: Soliditas Kian Erat, NasDem Masih Pikir-pikir
Adi mengatakan, peluang Jokowi mencopot menteri-menteri Nasdem buntut pencapresan Anies terbuka lebar.
"Kalau bicara tentang loyalitas kinerja, saya kira tiga menteri Nasdem tidak ada cacat apa pun," kata Adi.
"Jadi bagi saya ini murni persoalan politik karena Nasdem usung Anies yang jelas-jelas selama ini adalah tokoh oposisi berseberangan dengan pemerintah," tuturnya.