“Kan anak-anak sudah dipotong biayanya satu orang itu Rp 12 - Rp 17 juta-an. Kita Cuma minta sisa uangnya dibalikin seperti uang tiket anak-anak yang tidak jadi berangkat. Kalau pun tiketnya sudah dibeli, tunjukkan buktinya karena kita butuh tiketnya. Hak-hak itu harus dikembalikan sehingga citra kita sebagai perusahaan training tetap baik, dan dapat beraktifitas kembali. Ini kan beban moral juga bagi Infinity. Jadi trust issue kepada masyarakat,” tegas perempuan yang biasa dipanggil Miss Ria itu.
Selama ini, menurut Miss Ria, Widya Andescha ini telah berapa kali berjanji mau datang langsung ke Bali (Infinity Training Center) untuk memberikan penjelasan kepada siswa atau calon PMI di tempatnya kenapa tidak kunjung diberangkatkan, namun sampai proses mediasi ini berlangsung, semua hanya janji-janji dengan alasan yang tidak masuk akal.
Baca Juga:
Widya Andescha Kembali Mangkir dalam Sidang Mediasi Ketiga, Ini Tanggapan Kepala BP3MI Bali
“Saya berharap Ibu Widya bisa komitmen dan jangan cuma janji manis saja,” tegasnya.
PT Amanta Indo Wisata
Selain Infinity Training Center, ada juga Abdurahman pemilik PT Amanta Indo Wisata, perusahaan yang bergerak dalam biro perjalanan wisata yang melayani reservasi tiket pesawat baik penerbangan domestik maupun internasional.
Baca Juga:
Mediasi Principal dan Widya Andescha Belum Ada Hasil, Sidang Dilanjutkan 4 Juli
Ia meminta Widya Andescha yang telah menjadi customer lama perusahaan miliknya yang ikut dirugikan harus bertanggung jawab.
Ia menceriterakan perkenalan dirinya dengan Widya Andescha sekitar tahun 2020. Kerja sama sejak 2020 hingga 3 tahun pun berjalan baik.
“Pembelian tiket ke Polandia oleh Widya Andescha selama itu selalu dengan cash atau tunai,” katanya.