"Karena ngerasa tidak ada salah apa-apa akhirnya suami minggir. Pak pol tanya "sudah perpanjang stnk?" Suami jawab "sudah" (ternyata yagg baru diperpanjang adalah stnk mobil, yang motor belum). Pak pol minta suami saya serahkan SIM & STNK. Suami saya mengaku salah dan tidak melawan sedikit pun, nada bicaranya juga tidak meninggi," ucap akun tersebut.
Kemudian, ia mengatakan petugas ini mengarahkan motor suaminya agar naik ke trotoar.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
"Namun karena suami saya harus segera antar jualan (roti) ke pelanggan, jadi suami saya minta izin untuk antar pesanannya sebentar dan nanti kembali lagi (karena sudah dekat dengan lokasi pengantaran). Pak pol tidak mengizinkan dengan terus mengeluarkan kata-kata kasar," kata dia.
"Entah dipikirnya suami saya mencari-cari alasan untuk kabur atau bagaimana. Namun pesanan roti memang harus sampai ke pelanggan jam 8 karena untuk acara di kantornya," sambung akun tersebut.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman membenarkan peristiwa tersebut dan meminta maaf sebagai pimpinan. Dia membeberkan kejadian itu terjadi di Cikini, Jakarta Pusat pada Selasa (12/9) pukul 07.30 WIB dan melibatkan anggotanya, Aipda Abdullah.
Baca Juga:
Melawan dengan Senjata, Begal Sadis Ditembak Mati di Deli Serdang
"Saat itu kejadiannya ada pelanggar yang dikatakan sudah menerobos lampu merah, tapi belum sampai kayaknya, sudah melewati garis setop. Makanya dihentikan oleh Abdullah ini. Setelah dihentikan memang ada pelanggaran lain," ujar Latif di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (14/9/2023).
Latif juga mengonfirmasi adanya perdebatan antara anggota polisinya dengan pelanggar lalu lintas. Dia mengakui bahwa anggota-anggota tersebut menggunakan kata-kata yang tidak pantas.
"Sebagai pimpinan Ditlantas Polda Metro Jaya, saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pelanggar tersebut," ujar Latif.