WahanaNews.co, Jakarta - Sejumlah kalangan dari berbagai elemen masyarakat mendorong anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar segera menggulirkan hak angket terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024 di tengah rapat paripurna pada Selasa (5/3).
Namun sejauh ini, usulan itu belum diikuti langkah konkret agar bisa digulirkan lebih lanjut.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
Dari lima fraksi yang sempat diklaim "berkomitmen" mendukung hak angket, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Nasdem masih menegaskan komitmen itu pada Selasa (5/3), dikutip.
Sementara itu, PDI-P menyatakan bahwa "hak angket itu perlu, tapi masih dalam kajian". Sedangkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) "tidak berminat" menggunakan hak angket.
Politikus NasDem Irma Suryani Chaniago melontarkan sindiran menohok kepada PDI Perjuangan. Menurutnya, partai berlambang banteng itu bagus saat kalah dan menjadi oposisi seusai pemilihan presiden (pilpres). Namun, ia menyebut PDIP diam bagai kura-kura saat menjadi pemenang pilpres dan jadi wong cilik saat kalah.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
"PDIP, PDIP nih bagusnya jadi oposisi dia bagus. Tapi ketika dia menang, dia nggak bagus," ucap Irma dalam acara Election Talk di FISIP Universitas Indonesia, dilansir detikcom, Kamis (7/3/2024) .
Irma mengungkapkan sindiran itu dalam forum yang juga dihadiri oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ia menilai PDIP langsung berubah menjadi wong cilik saat kalah dalam pilpres. "Karena ketika dia (PDIP) menang, dia diam seperti kura-kura," kata Irma.
"Tapi ketika dia kalah baru dia menjadi betul-betul menjadi wong cilik. Itu pendapat saya," imbuhnya.