Pada 2003, Munir
bersikeras untuk ikut dengan sejumlah aktivis senior dan aktivis pro demokrasi
mendatangi DPR paskapenyerangan dan kekerasan yang terjadi di kantorTempo.
Pada 2004, Munir
bergabung dengan Tim advokasi SMPN 56 yang digusur oleh Pemda.
Baca Juga:
Kanwil Kemenkumham Sulteng Tingkatkan Kesadaran dan Cegah Perundungan Siswa Lewat Diseminasi HAM
Selain aktif
memberikan advokasi, Munir juga aktif menulis di berbagai media cetak dan
elektronik yang berkaitan dengan tema-tema HAM, Hukum, Reformasi Militer dan
kepolisian, Politik dan perburuhan.
Meninggal di Pesawat
Baca Juga:
Bjorka Ungkap Dalang Kasus Pembunuhan Aktivis HAM, Ini Kata Istri Munir
Beragam penghargaan
menunjukkan bagaimana masyarakat menghargai keberanian dan konsistensi Munir
dalam memperjuangkan penegakan HAM di Indonesia.
Namun, takdir
mengantarkan Munir dalam kematian yang tragis.
Tiga jam
setelahpesawat GA-974lepas landas dari Singapura, awak kabin
melaporkan kepada pilot Pantun Matondang bahwa seorang penumpang bernama Munir
yang duduk di kursi nomor 40 G menderita sakit.