WahanaNews.co | Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) merilis temuan baru atas aset yang diduga dimiliki secara tidak sah oleh Rafael Alun Trisambodo, Direktur Jenderal Pajak Departemen Keuangan.
PPATK sebelumnya memblokir rekening konsultan pajak yang bekerja untuk Rafael. Konsultan pajak tersebut diduga berada di luar negeri.
Baca Juga:
Abdul Rasyid Satpam yang Menolong David Mengaku Dibentak Mario Dandy
Jika rekening tersebut milik konsultan pajak, maka pemblokiran PPATK diarahkan ke rekening Rafael. PPATK melaporkan nilai transaksi yang diblokir dari rekening terkait Rafael Alun sebesar Rp 500 miliar.
PPATK memblokir rekening konsultan pajak mantan pegawai kantor pajak Rafael Alu Trisambodo. Kini akun Rafael dan keluarganya juga telah diblokir.
"Iya benar," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, melansir detikcom, Selasa (7/3/2023). Dia menjawab soal kabar PPATK telah memblokir rekening milik Rafael Alun dan keluarganya.
Baca Juga:
LPSK Ungkap Pembayaran Ganti Rudi David Ozora Terhambat Penyitaan Aset
Ivan mengatakan rekening keluarga Rafael Alun yang diblokir mulai dari istri dan anaknya. Mario Dandy Satriyo (20), salah satu anak Rafael yang viral karena kasus penganiayaan kepada anak pengurus pusat GP Ansor, Cristalino David Ozora (17), juga ikut diblokir rekeningnya.
"Iya RAT, keluarga dan semua pihak terkait. Ada beberapa puluh rekening sudah kami blokir," ujar Ivan.
"Ada lebih 40-an rekening," tambah Ivan.
Ivan menyebut nilai uang di rekening Rafael Alun yang diblokir PPATK cukup signifikan. Dia menyebut mutasi rekening itu lebih tinggi dari Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) Rafael yakni Rp 56,1 miliar.
"LHKPN tidak berbanding lurus dengan rekening. Karena LHKPN kan ada aset yang dihitung sementara rekening hanya sebatas dana. Jumlah mutasi rekening di kasus ini kami ketahui lebih besar daripada nilai LHKPN," ujar Ivan.
PPATK kemudian mengungkap nilai transaksi yang ditemukan dari puluhan rekening terkait Rafael itu. Nilai transaksinya mencapai Rp 500 miliar.
"Nilai transaksi yang kami bekukan nilainya debit/kredit lebih dari Rp 500 miliar dan kemungkinan akan bertambah," ucap Ivan.
Dia mengatakan nilai rekening itu diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan penelusuran yang masih dilakukan PPATK.
"Itu mutasi rekening pada rekening-rekening yang kami blokir nilainya hampir setengah triliun," ujar Ivan.
Perkara dugaan korupsi Rafael Alun Trisambodo baru saja memasuki tahap penyelidikan di KPK. Namun ternyata ada lagi dugaan transaksi mencurigakan yang diendus PPATK dari pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan lainnya.
"Ada beberapa," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. Ivan menyampaikan hal tersebut untuk menjawab benar tidaknya kabar soal adanya pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu lainnya yang memiliki nilai aset atau transaksi janggal.
Ivan belum menyebutkan nilai transaksi yang janggal itu. Dia mengaku masih akan berkoordinasi dengan KPK.
"Kami masih koordinasi dengan Itjen (Kemenkeu) dan KPK untuk nama-nama lainnya," sebut Ivan.
Melansir detikcom, kasus harta tidak wajar milik Rafael Alun saat ini pun telah masuk ke tahap penyelidikan. KPK mulai mencari bukti permulaan dari dugaan korupsi yang dilakukan Rafael.
Harta Rafael Alun menjadi sorotan usai anaknya, Mario Dandy Satriyo (20), ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan terhadap David Ozora. Salah satu yang disorot ialah tidak adanya mobil Rubicon dan motor Harley-Davidson dalam LHKPN Rafael. Padahal, Mario Dandy yang berstatus mahasiswa itu sering memamerkan Rubicon dan Harley di medsosnya. [tum/eta]