WahanaNews.co | Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, menjelaskan soal istilah “Sambo bos mafia” yang kalimatnya muncul dalam video viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Ucapan Taufan Damanik itu sempat menghebohkan media sosial.
Baca Juga:
Hakim Tolak Eksepsi Arif Rachman Arifin, Salah Satu Saksi Kunci Pembunuhan Brigadir J
Diketahui, Ferdy Sambo merupakan tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Pembunuhan Brigadir J dilakukan dengan konspirasi dan perusakan alat bukti secara sistematis.
Ahmad Taufan Damanik mengatakan, dia bisa mempertanggungjawabkan ucapannya itu.
Baca Juga:
Brigjen Hendra Kurniawan Hari Ini Jalani Sidang Etik Kasus Brigadir J
Namun, dia menyayangkan bahwa momen dia berbicara itu direkam tanpa sepengetahuannya dan diviralkan.
Padahal, kata Taufan, hal itu terlontar dalam obrolan informal sesama warga asal Sumatera Utara.
"Ini kan mafia maksudnya secara substansi, saya enggak nolak sekalipun saya agak kecewa itu direkam dan di-posting. Memang ada kejahatan yang lebih sempurna dari ini, orang melakukan pembunuhan dan kemudian melakukan langkah-langkah sistematis," kata Ahmad Taufan Damanik dalam acara Catatan Demokrasi di tvOne, Selasa (6/9/2022) malam.
Dia mengatakan, pada saat itu dia sedang diundang dalam acara berkaitan penyandang disabilitas.
Setelah acara, dia diajak berbicara.
"Ngobrol sama anak-anak Medan dan itu direkam tanpa saya tahu. Tapi kata-kata itu saya siap mempertanggungjawabkan walaupun saya diperlakukan tidak etis. Ini memang sudah menjadi drama bagi masyarakat Indonesia," lanjut dia.
Ahmad Taufan mengakui, dia dan Komnas HAM sudah cukup banyak menangani kasus kekerasan, namun memang kasus pembunuhan oleh Sambo Cs ini amat luar biasa.
Terkait Bharada E, dia juga mengatakan bahwa dirinya berharap jangan sampai yang bukan pelaku utama malah jadi tumbal.
"Waktu itu saya katakan, saya tak ikhlas Bharada E (Richard Eliezer), seorang anak muda dari kampung, jadi tumbal. Saya bukan bela kejahatan, tapi saya tak mau ada peradilan yang tidak fair. FS saja tidak mau mengakui, kata dia hanya Richard yang menembak, padahal kata Richard beda," sambungnya lagi soal konteks ngobrol ngalor-ngidul tersebut. [gun]