WahanaNews.co | Bhayangkara dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E mengaku kebingungan dengan status WhatsApp (WA) asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Susi usai peristiwa yang diklaim sebagai pelecehan seksual di rumah Magelang, Jawa Tengah pada 7 Juli lalu.
Hal itu disampaikan Bharada E saat menjadi saksi untuk terdakwa Ricky Rizal atau Bripka RR dan Kuat Ma'ruf dalam sidang lanjutan kasus dugaan pembunuhan berencana di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (30/11) kemarin.
Baca Juga:
Menteri Yassona Laoly Janjikan Perlindungan bagi Richard Eliezer
Mulanya Bharada E menceritakan momen Putri Candrawathi meneleponnya sembari menangis. Kala itu, Bharada E bersama dengan Bripka RR tengah berada di luar rumah.
Keduanya diminta untuk segera pulang ke rumah Magelang oleh Putri.
Namun, saat mereka tiba, rumah tampak sepi. Mereka langsung menuju lantai dua. Di sana sudah ada Susi dan Kuat Ma'ruf. Sementara Putri terlihat berbaring di kamar tidurnya. Bharada E pun bertanya kepada Kuat yang saat itu terlihat emosi terkait peristiwa yang terjadi.
Baca Juga:
LPSK Cabut Perlindungan Eliezer, Pakar: Jangan Seperti Selebritas
Namun, Kuat enggan menjelaskan kepadanya.
"Saya nanya Om Kuat dia kayak orang emosi 'Om, ada masalah apa?', 'Sudah kamu tidak usah tahu dulu' baru dia ajak saya turun," kata Bharada E.
Bharada E juga menanyakan hal yang sama kepada Brigadir J. Kendati demikian, Brigadir J mengaku tidak mengetahui tentang peristiwa yang membuat Putri menangis.