Sementara itu, para insinyur Indonesia telah kembali ke Sacheon untuk mengerjakan program tersebut, setelah mereka ditarik pada awal 2020 sebagai tanggapan atas pandemi virus corona yang kemudian melanda wilayah tersebut.
Dan akhirnya semuanya berjalan sesuai rencana, tes taksi sudah dimulai pada awal tahun 2022, yang mengarah ke penerbangan pertama jet tempur KF 21 Boramae.
Baca Juga:
OPM Ungkap Syarat Pembebasan Pilot Susi Air, Tidak Menyerang Pakai Bom
Selain itu, pada tahun 2022, Indonesia dapat kembali bernegosiasi tentang biaya, terutama karena mempertimbangkan akuisisi mahal pesawat tempur baru – Indonesia telah melihat sejumlah jenis yang berbeda.
Laporan media Korea Selatan juga mengatakan bahwa tingkat transfer teknologi telah menjadi masalah bagi Jakarta.
Dan jika KF 21 mengalami keterlambatan teknis, antusiasme Indonesia bisa berkurang.
Baca Juga:
Berbekal Perangkat Jadul, Houthi Nekat Lawan AS yang Andalkan Jet Tempur Canggih F-35
Dalam jangka panjang, prospek ekspor KF 21 terbuka dan dapat dilakukan secara besar-besaran.
Awalnya, KAI memiliki preferensi untuk membangun pesawat tempur bermesin tunggal, baik dari segi biaya maupun kesederhanaan.
Seoul, bagaimanapun, menolak ini, bersikeras pada pesawat tempur bermesin ganda.