Meski demikian, kehadiran operasi ini dianggap sebagai bentuk kesiapsiagaan dan langkah preventif penting dalam menghadapi potensi ancaman terhadap keamanan laut Indonesia.
Baca Juga:
Aksi Heroik Bakamla: Amankan Kapal Penyelundup Pasir Timah di Selat Karimata, 5 ABK Terjaring
Direktur Operasi Laut Bakamla RI, Laksamana Pertama Octavianus Budi Susanto, menegaskan pentingnya sinergi antarlembaga dalam menjaga wilayah laut Indonesia.
"Sinergi lintas instansi seperti ini sangat penting dalam memastikan bahwa kehadiran orang asing di wilayah perairan Indonesia sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Bakamla RI berkomitmen untuk terus mendukung pengawasan maritim yang terpadu dan berkelanjutan," ujar Octavianus.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa operasi bersama semacam ini tidak hanya bertujuan untuk pengawasan imigrasi, tetapi juga membangun mekanisme kerja sama yang kuat dalam kerangka penegakan hukum laut dan menjaga ketertiban wilayah perairan.
Baca Juga:
Ratusan Kapal Vietnam Bebas Tangkap Ikan di Laut Natuna, Nelayan Resah
Kegiatan yang melibatkan pemerintah daerah ini juga mencerminkan pendekatan kolaboratif dalam menangani isu-isu lintas sektor yang muncul di wilayah maritim.
Kehadiran unsur daerah memungkinkan penguatan pemantauan di tingkat lokal dan meningkatkan sensitivitas terhadap dinamika sosial maupun ekonomi yang berkaitan dengan keberadaan orang asing.
Sebagai tindak lanjut dari operasi ini, Bakamla RI dan TIMPORA Jakarta merencanakan pelaksanaan operasi serupa secara rutin.